Pengertian Malam Lailatul Qadar

Al-qadar berarti keagungan. serta didalam ajaran islam, ia sudah diabadikan jadi nama dari satu malam diantara malam-malam bln. ramadhan. tersebut ”lailatul-qodar”. malam dimana sang hamba pada waktu itu terbangun. mensucikan diri. menghadap tuhannya yang menciptakan dirinya serta semua alam yang ia diami. malam, yang seutuhnya menyatu didalam kekhusukan sujud.

Malam, yang datang selaras dengan dzikir serta tangis sang hamba di belahan bumi manapun ; di sudut-pojok masjid serta di rumah-rumah di dalam keterpencilan kampung. Pada malam tersebut, ia sudah mendapatkan identitas kehambaan yang sesungguhnya. ia sudah terbebas dari penyakit riya saat ia shalat di mana seluruh manusia tengah nyenyak didalam tidur saat ia menagis beristighfar, cuma di depan tuhannya ( bukan hanya di depan siapa-siapa, bukan hanya di depan duit serta patung dunia yang lain ).

Menurut kitab Al-qur’an serta As-sunnah, dijelaskan bahwa didalam bulan Ramadhan ada satu malam yang nilainya tambah baik dari seribu bulan. Malam yang indah itu dimaksud Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. apabila seorang muslim kerjakan kebaikan-kebaikan pada malam itu, maka nilainya tambah baik dari kerjakan kebaikan sepanjang seribu bln. atau lebih kurang 83 – 84 th.

malam indah yang lebih baik dari seribu bulan. itu yaitu malam yang penuh barokah, malam yang mulia, serta mempunyai keistimewaan-keistimewaan tersendiri. syaikh muhammad abduh memaknai kata “al-qadar” dengan kata “takdir”. ia berpendapat demikianlah, dikarenakan allah s. w. t, saat malam itu mentakdirkan agama-nya serta mengambil keputusan khittah untuk nabi-nya, saat menyeru umat manusia ke jalur yang benar. khittah yang ditempuh itu, sekalian melepas umat manusia dari rusaknya serta kehancuran yang saat itu tengah membelenggu mereka. ( hasbi ash-shiddieqy, 1996 :247 )

kata “al-qadar” disimpulkan juga “al-syarf” yang berarti mulia ( kemuliaan serta kebesaran ). maksudnya allah s. w. t, sudah mengangkat kedudukan nabi-nya saat malam qadar itu serta memuliakannyadengan risalah serta membangkitkannya jadi rasul paling akhir. tentang perihal ini diisyaratkan didalam surat al-qadar. bahwa malam itu yaitu malam yang mulia, malam diturunjannya al-qur’am sebagai kitab suci yang paling akhir. surat al-qadar itu lengkapnya seperti berikut :

اِنَّا اَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا اَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ اَمْرٍ. سَلَامٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Sesungguhnya aku telah menurunkan al-qur’an pada malam lailatul qadar, tahukah kamu “apa itu lailatul qadar?”, lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun para malaikat dan ruh qudus (malaikat jibril) dengan idzin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar’. (QS. Al-Baqarah,97: 1-5)

dari ayat tersebut, maka jelaslah lailatul qadar yaitu malam yang mempunyai keistimewaannya sediri disbanding dengan malam-malam yang selainnya. serta jika malam itu dipakai untuk ibadah pada allah swt, maka ia dapat memperoleh pahala berlibat ganda satu berbanding seribu amal kebajikan ( ibadah ) yang dikerjakan di tak hanya malam lailatul qadar.

namun keagungan serta kelebihan malam qadar pada prinsipnya terdapat didalam dua kemuliaan, yakni turunnya al-qur’an serta turunnya beberapa malaikat didalam jumlah yang besar, terhitung didalamnya malaikat jibril. beberapa malaikat turun pada malam itu dengan sinar yang cemerlang penuh kedamaian serta kesejahteraan. kehadiran mereka yaitu untuk menyampaikam ucapan selamat pada orang yang yang melaksanakan puasa ramadhan serta melaksanakan ibadah yang lain. kemuliaan turunnya al-qur’an, adalah hari yang agung serta bersejarah, turunnya kitab suci itu adalah titik awal dimulainya satu kehidupan “dunia baru” yang lepas dari kesesatan serta kedzaliman, menuju kebenaran yang hakiki.

0 komentar:

Posting Komentar